Headlines

Anak Tukang Bengkel Raih Lulusan Terbaik Dikmata TNI AD Kodam Iskandar Muda

IMG 20250426 WA0057 1536x1024 1

Aceh Besar – Pelita Jagat News. Lapangan Rindam Iskandar Muda di Aceh Besar dipenuhi suasana haru dan kebanggaan pada Jumat pagi, saat 670 prajurit Tamtama TNI AD resmi dilantik menjadi Prajurit Dua (Prada) dalam Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Gelombang I Tahun Anggaran 2025. Dipimpin langsung oleh Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), momen sakral ini menjadi titik awal perjalanan pengabdian para prajurit muda kepada bangsa dan negara.

Namun dari ratusan wajah penuh semangat itu, satu nama mencuri perhatian: Prada Adi Saputra, pemuda asal Labuhan Bakti, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue. Bukan hanya karena ia berasal dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), tetapi karena Adi dinobatkan sebagai lulusan terbaik dari seluruh peserta Dikmata tahun ini.

Adi Saputra bukan berasal dari keluarga militer atau berkecukupan. Ayahnya, Safrian Maden Rasidah, adalah seorang mekanik sepeda motor, sedangkan ibunya, Ewis Susanti, adalah ibu rumah tangga. Namun, keterbatasan ekonomi tidak pernah mematahkan semangat Adi untuk mewujudkan cita-cita menjadi prajurit TNI.

Lahir pada 29 September 2003, Adi tumbuh dalam suasana penuh kerja keras dan kedisiplinan. Ia menempuh pendidikan dasar militer dengan penuh dedikasi, dan selama masa pelatihan, ia menunjukkan ketangguhan mental, fisik, serta semangat juang yang tinggi—nilai-nilai yang menjadi fondasi utama seorang prajurit Tamtama.

“Keberhasilan Adi Saputra adalah bukti nyata bahwa siapa pun bisa berhasil jika memiliki tekad kuat dan kemauan untuk mengabdi,” tegas Mayjen TNI Niko Fahrizal dalam pidatonya. Ia berharap prestasi Adi bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Aceh, khususnya yang berasal dari daerah-daerah terpencil seperti Simeulue.

Dalam sambutannya, Pangdam IM menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh lulusan. Ia menekankan bahwa pendidikan pertama ini adalah pondasi karakter, integritas, dan profesionalisme dalam tubuh TNI AD. Selama pendidikan, para siswa ditempa dalam berbagai aspek: fisik, mental, dan spiritual—sebuah proses menyeluruh untuk membentuk prajurit sejati.

“Prajurit Tamtama adalah ujung tombak satuan. Mereka harus siap secara fisik dan mental, cepat tanggap terhadap perintah, serta menunjukkan dedikasi dan loyalitas tinggi dalam setiap penugasan,” ujar Pangdam.

Ia juga menegaskan bahwa penerimaan prajurit TNI AD tidak dipungut biaya apa pun. Semua anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung dan mengabdi di institusi TNI.

Mayjen TNI Niko Fahrizal memberikan pesan menyentuh khususnya kepada prajurit muda yang berasal dari keluarga tidak mampu atau anak yatim. Ia mengajak mereka untuk tidak minder, tetap percaya diri, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejuangan dalam setiap langkah pengabdian.

“Jaga kehormatan diri dan satuan. Apa pun latar belakangmu, kamu adalah bagian dari garda terdepan bangsa ini,” tambahnya.

Upacara penutupan ini turut dihadiri berbagai unsur penting. Di antaranya Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda beserta pengurus, Kasdam IM, Irdam IM, Kapoksahli Pangdam IM, serta Danrindam IM dan para Asisten Kasdam IM. Hadir pula unsur Forkopimda Aceh Besar seperti Bupati Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar, Kepala SPN Polda Aceh, Camat Darul Imarah, dan para keuchik dari wilayah sekitar.

Dengan selesainya pendidikan ini, ke-670 prajurit muda kini resmi menyandang pangkat Prada. Bagi mereka, pelantikan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjalanan panjang sebagai prajurit TNI AD yang siap menjaga NKRI dari Sabang sampai Merauke. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *