Headlines

Bupati Sukabumi Diminta untuk Mencopot Kepsek SMP Negeri 1 Cisaat Terkait Dugaan Kecurangan dalam SPMB

smp 1 cisaat scaled

Sukabumi – Pelita Jagat News. Rabu, 9 Juli 2025. Desakan kepada Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, untuk mencopot Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cisaat semakin menguat setelah munculnya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Sejumlah orang tua siswa dan aktivis pendidikan di Kabupaten Sukabumi melaporkan adanya ketidakwajaran dalam proses seleksi masuk SMP Negeri 1 Cisaat. Mereka mencurigai adanya praktik manipulasi data zonasi, penyalahgunaan kewenangan, dan indikasi “jual beli kursi” yang melibatkan pihak sekolah.

Menurut perwakilan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Sukabumi (FMPPS), dugaan kecurangan ini mencederai prinsip keadilan dan transparansi dalam dunia pendidikan. “Kami meminta Bupati untuk mengambil langkah tegas dengan mencopot Kepala Sekolah SMPN 1 Cisaat guna menjamin proses evaluasi berjalan objektif dan bebas intervensi,” ujar I’M Forum MPPS, Rabu (9/7).

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Cisaat, yang diduga terlibat, belum memberikan keterangan resmi kepada media. Hingga berita ini diterbitkan, belum dapat dihubungi.

Dugaan kecurangan ini menjadi perhatian serius di tengah upaya Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan kualitas dan integritas pendidikan publik. Masyarakat berharap agar proses hukum dan administratif dapat berjalan transparan demi keadilan bagi seluruh calon peserta didik.

Permasalahan ini berawal dari adanya siswa di sekolah MWB Cisaat yang didaftarkan oleh petugas sekolahnya melalui jalur prestasi secara online, namun dalam keterangan tertulis tidak diterima.

Yang menjadi mengherankan, ketika petugas sekolah MWB tersebut mendata ulang, ternyata siswa dari sekolahnya tersebut terdaftar diterima di SMP Negeri 1 Cisaat. Beredar isu diterimanya siswa tersebut diduga mengeluarkan biaya pelicin sebesar Rp 5.000.000 yang diduga diterima oleh pihak sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh orang tua murid berinisial H kepada awak media Seputar Jagat News.

Lebih lanjut, “Ini merupakan bukti bobroknya penerimaan siswa baru (SPMB), walaupun sudah dirubah sistemnya dari PPDB menjadi SPMB, namun tetap saja ada celah permainan,” pungkasnya. (Hsn/Jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *