Dinas kesehatan Kota Cimahi Soroti Dampak Perubahan Iklim, kasus DBD alami lonjakan.
Cimahi – Pelita Jagat News. Sabtu, 11 Januari 2025. Kota Cimahi mengalami lonjakan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, mengungkapkan bahwa jumlah kasus DBD meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, tercatat 363 kasus, sementara pada tahun 2024 angka tersebut melonjak menjadi 822 kasus.
Dwihadi menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab utama lonjakan ini adalah perubahan iklim yang memicu cuaca tidak menentu.
Hujan tiba-tiba yang disusul musim kemarau menciptakan genangan air, tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
“Perubahan iklim mempengaruhi jumlah kasus DBD, tidak hanya di Cimahi, tetapi juga di wilayah lainnya.
Cuaca yang berubah-ubah menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” jelasnya.
Menyikapi peningkatan kasus ini, Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengimbau masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Dwihadi menyarankan masyarakat untuk mengadopsi beberapa langkah pencegahan, seperti menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, di antaranya bunga lavender, daun sirih, dan daun mint.
Selain itu, masyarakat juga disarankan memelihara ikan seperti ikan cupang, mujair, dan ikan mas di bak penampungan air.
“Ikan-ikan ini dapat memangsa jentik nyamuk, sehingga membantu mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD,” ujarnya.
Meski solusi sudah diusulkan, lonjakan kasus DBD ini menimbulkan pertanyaan kritis tentang efektivitas langkah pencegahan dan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat.
Apakah edukasi kepada masyarakat sudah optimal, Sejauh mana kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam pengendalian DBD di Cimahi, Lonjakan kasus ini menunjukkan bahwa selain partisipasi masyarakat, dibutuhkan strategi lebih komprehensif untuk mencegah krisis kesehatan yang lebih besar. (Gani)