Jakarta — Pelita Jagat News. Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkembang. Kali ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Melissa Siska Juminto, sebagai saksi dalam perkara tersebut.
Melissa, yang diketahui menjabat sebagai pemilik PT Gojek Indonesia, diperiksa penyidik pada Senin (14/7/2025). Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, pada Selasa (15/7).
“MSJ selaku pemilik PT Gojek Indonesia,” ujar Harli kepada wartawan.
Selain Melissa, Kejagung juga memeriksa Andre Soelistyo, mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Tak hanya itu, penyidik turut memeriksa seorang saksi lainnya, yaitu FHK, yang menjabat sebagai Senior Division Manager di PT Datascript—perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk teknologi.
Meski tiga nama besar telah diperiksa, Harli belum mengungkapkan secara detail materi pemeriksaan maupun dugaan keterlibatan para saksi tersebut dalam perkara pengadaan Chromebook. Ia hanya menegaskan bahwa pemeriksaan saksi dilakukan dalam rangka memperkuat alat bukti serta melengkapi pemberkasan penyidikan.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” jelas Harli.
Sebelumnya, Kejagung juga telah melakukan penggeledahan di kantor pusat GOTO pada Selasa (8/7). Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah barang bukti penting. Namun hingga kini, Kejagung belum memberikan keterangan rinci mengenai jenis dan isi barang bukti yang berhasil diamankan.
“Masih didalami,” kata Harli singkat saat ditanya lebih lanjut soal barang bukti.
Pada perkembangan terbaru hari ini, Kejagung juga memeriksa mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk kedua kalinya. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari pendalaman atas dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan Chromebook yang dilaksanakan pada masa jabatannya sebagai menteri.
Meski demikian, pihak Kejagung belum menjelaskan secara gamblang hubungan antara pemeriksaan para tokoh di Gojek dan GOTO dengan kasus pengadaan laptop tersebut, termasuk alasan spesifik penggeledahan kantor GOTO. Harli hanya menyebut bahwa seluruh langkah ini merupakan bagian dari rangkaian penyidikan yang sedang berjalan secara intensif.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan anggaran negara yang sangat besar serta nama-nama tokoh penting dari dunia teknologi dan pemerintahan. Kejagung menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. (MP)