Purabaya – Pelita Jagat News, 19 Juli 2025. Dalam semangat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah dan membangun karakter, SDN 2 Purabaya menggelar kegiatan Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) pada tanggal 18–19 Juli 2025. Bertempat di halaman gedung sekolah, kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 4 hingga 6 sebagai bagian dari anggota Pramuka Fase B dan C.

Kegiatan ini dirancang untuk mempererat kebersamaan, melatih kemandirian, serta menanamkan nilai-nilai kepramukaan dan spiritualitas sejak dini. Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, S.Pd., menyampaikan bahwa Perjusa hanya dapat diikuti dengan persetujuan orang tua dan pendaftaran harus dilakukan secara langsung dengan pendampingan wali murid.
Rangkaian Acara Edukatif dan Bermakna
Jadwal Perjusa dimulai pada hari Jumat pukul 14.00 dengan proses pendaftaran peserta, dilanjutkan dengan salat Ashar berjamaah dan upacara pembukaan. Setelah itu, siswa diajak mengikuti kegiatan permainan edukatif serta memasak bersama sebagai bentuk pembelajaran kerja sama dan kemandirian.

Menjelang malam, acara dilanjutkan dengan salat Magrib dan Isya, serta kegiatan keagamaan hingga pukul 19.30. Suasana malam semakin semarak dengan kegiatan pawai lilin dan api unggun, yang kemudian ditutup dengan pentas seni kreatif hingga pukul 21.30.

Tidak hanya berisi kegiatan hiburan, peserta juga diajak bangun dini hari untuk mengikuti salat malam dan salat Subuh bersama. Pagi harinya, anak-anak mandi, senam pagi, dan mengikuti upacara penutupan sebagai simbol berakhirnya kegiatan Perjusa.

Ketua panitia, Ruslan, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi sebagai ruang edukasi dan pembentukan karakter. “Kami ingin membentuk generasi muda yang mandiri, disiplin, dan memiliki rasa empati serta spiritualitas yang baik,” ungkapnya.
MPLS yang Inspiratif dan Humanis
Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh nilai, Perjusa SDN 2 Purabaya menjadi salah satu contoh implementasi MPLS yang ramah dan bermakna. Melalui kegiatan luar ruang yang terstruktur dan bernilai edukatif, siswa tidak hanya diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, tetapi juga diberi ruang untuk tumbuh sebagai pribadi yang lebih matang dan bertanggung jawab.

(Sugiyanto)