Sukabumi – Pelita Jagat News. 9 April 2025. Keresahan yang melanda warga Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, akhirnya mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Aktivitas tambang emas yang diduga menjadi penyebab kerusakan lahan pertanian warga, kini menjadi sorotan serius.
KDM yang mendengar laporan tentang kerusakan yang melanda area pertanian warga, langsung menyuarakan tindakan tegas terhadap masalah ini. “Barusan saya lihat ada postingan dari Sukabumi, dan saya sudah minta Kasatpol PP serta Bupati untuk segera turun tangan. Tidak boleh ada aktivitas tambang yang merusak sawah warga. Ini sangat kasihan!” ujar KDM, menanggapi laporan kerusakan tersebut pada Rabu (9/4/2025).
Sekitar 50 hektare sawah warga Desa Cihaur telah tertimbun lumpur yang terbawa aliran sungai akibat aktivitas tambang emas di sekitar kawasan tersebut. Dari pandangan udara, pemandangan yang terlihat sangat mencolok: hamparan sawah yang dulunya hijau kini berubah menjadi ladang lumpur kecokelatan, dengan genangan air keruh yang menutupi sebagian besar area tanaman. Keadaan ini tentunya merugikan petani yang mengandalkan hasil bumi untuk mata pencaharian mereka.
Warga setempat mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatirannya. Bagi mereka, kerusakan ini bukan hanya dampak lingkungan yang mengkhawatirkan, tetapi juga ancaman terhadap perekonomian mereka. Tanpa sawah yang subur, mereka kehilangan sumber penghidupan yang telah lama mereka andalkan.
KDM pun menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera bertindak untuk menghentikan aktivitas tambang yang merusak. “Yang menjalankan tambang ini pasti bukan orang Sukabumi, mereka datang dari luar. Pemda harus segera berkoordinasi dan menutup tambang ini, sudah saatnya dihentikan!” tegas KDM.
Pernyataan keras Gubernur Jawa Barat ini menunjukkan bahwa pemerintah akan bergerak cepat untuk melindungi hak-hak warga dan mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap lingkungan serta perekonomian lokal. (Red)