Headlines

Upaya membantu menemukan dan menggali Potensi Minat Dan Bakat (Talent Mapping)  bagi siswa siswi sekitar wilayah DAS Citarum Kab. Bandung

4 1

Oleh :

Efri Suhartono – Deasy Puspawati

Prodi TSE- FTE, Univ Telkom

Praktisi talent mapping, PKBM SF

Bakat adalah pola pikiran, perasaan dan perilaku yang alami dan dapat digunakan untuk produktivitas, ringkasnya adalah sifat yang produktif. Mengenali bakat diri adalah langkah awal yang sangat penting dalam merencanakan karir yang sukses. Salah satu alat yang dapat membantu kita dalam mengenali bakat adalah asesmen Talents Mapping yang dikembangkan oleh Abah Rama Royani. Selain karena banyaknya opsi atau pilihan jurusan, faktor penyebab lainnya adalah banyaknya siswa-siswi tidak memahami bakat dan potensi diri, mengikuti cita-cita orang tua, menerima terlalu banyak saran atau nasihat, atau bisa juga terburu-buru memilih jurusan tanpa rencana matang. Dampaknya ketika salah memilih jurusan, mereka merasakan ketidakpuasan dalam belajar, prestasi akademik yang rendah, serta kebingungan dalam menentukan profesi atau pekerjaan setelah lulus kuliah. Berdasarkan penelitian :

  • 87% mahasiswa di Indonesia mengaku salah memilih jurusan.
  • 45% mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.
  • 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa kedepannya

Mengidentifikasi minat dan bakat siswa menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan potensi individu secara optimal, terutama pada jenjang pendidikan menengah atas. Pada fase ini, siswa berada dalam masa transisi yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang diri mereka sendiri untuk menentukan arah pendidikan dan karier di masa depan. Namun, berdasarkan pengamatan awal di SMA Asholihiyah , Bojongsari, Kabupaten Bandung, sebagian besar siswa masih menghadapi kesulitan dalam mengenali minat dan bakat mereka. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya bimbingan yang sistematis serta terbatasnya akses terhadap metode yang mampu mengidentifikasi potensi tersebut. Kondisi ini mengindikasikan perlunya intervensi yang terstruktur untuk membantu siswa mengenali kemampuan mereka. Berikut ini peta Lokasi kegiatan pelaksanaan nya.

7
8

Gambar 1. Lokasi pelaksanaan kegiatan talent mapping

Sampai saat ini belum ada satupun program di dunia yang mampu memberikan panduan langsung dalam memilih jurusan baik karena Assessment Tools yang ada berdimensi terlalu sedikit, maupun karena setiap jurusan belum bisa menjelaskan peran apa yang menjadi target bagi Jurusannya. Maka yang bisa dilakukan adalah memilih peran terlebih dahulu sebelum mengira-ngira Jurusan yang akan dipilih.

Strength Typology-30 dapat membantu mengetahui kompetensi dan minat yang dimiliki seseorang, dalam hal ini siswa-siswi SMA Assholihiyah Desa Bojongsari. Dengan menggunakan Tes Strength Typology (ST-30), kita dapat mengetahui:

  • Gambaran kompetensi dan minat terhadap peran.
  • 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan yang produktif.
  • Personal brand atau self-awareness seseorang.

Adapun kegiatan acara penggalian potensi minat dan bakat yang dilakukan pada responden pada salah satu sekolah swasta di wilayah DAS Citarum kab. Bandung seperti terlihat dibawah ini. Gambar tersebut menampilkan kegiatan pendahuluan dan pengisian Metode mapping talent dan pengenalan ilmu dasar digunakan dalam kegiatan ini, untuk mengidentifikasi minat dan bakat siswa kelas XII di SMA Asholihiyah Bojongsari, Kabupaten Bandung.

3
4
5
6

Gambar 2. Kegiatan pengisian Tallent Mapping

            Adapun data asesmen siswa siswi yang akan dilakukan dalam kegiatan ini, seperti terlihat dalam data berikut ini.

Data Asesmen ST-30 Siswa-Siswi SMA Assholihiyah

  • Sasaran peserta               : 40 siswa Kelas 12 (IPA dan IPS)
  • Jumlah kehadiran             : 37 siswa
  • Jumlah melakukan tes     : 36 siswa (1 mendadak mendapat tugas keluar sekolah)
  • Jumlah pengumpulan tes : 29 siswa (14 kelas IPA dan 15 kelas IPS)
  • Jenis kelamin                   : IPA à 4 Laki-laki, 10 Perempuan. IPS à 8 Laki-laki, 7 Perempuan
  • Bentuk tes                        : Terdapat 30 pernyataan di halaman pertama dan akan berkurang jumlahnya di halaman berikutnya, sesuai jumlah penyataan yang dipilih siswa pada halaman sebelumnya.

Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil sbb:

1
2

Gambar 3. Hasil Tabulasi kegiatan TM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki banyak bakat di bidang akademik, seni, dan olahraga, tetapi mereka belum memahami atau memanfaatkan bakat mereka sepenuhnya. Terbukti bahwa pemahaman yang lebih baik tentang minat dan bakat siswa diperoleh melalui penggunaan metode seperti diskusi reflektif, pengisian kuesioner manual, dan tes digital yang berbasis platform Pijar Belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa memasukkan talent mapping ke dalam pendidikan dasar tidak hanya membantu siswa melihat potensi mereka, tetapi juga membantu mereka belajar berpikir kritis dan analitis. Sekolah lain dapat menggunakan panduan ini untuk mendukung pengembangan potensi siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan pendidikan dan karier di masa depan.

Referensi :

  1. Spencer, L.M., & Spencer, S.M. (1993). Competence at work: Models for superior performance. New York: John Wiley and Sons.
  2. Noho, et al. (2022). “Keterampilan Membangun dan Mengembangkan Bakat”. Jurnal Alwildan.
  3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (2023). “Panduan Pengembangan Bakat dan Minat”
  4. https://temubakat.com/id/index.php/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *